Jumat, 13 Juli 2012

Permasalahan pemakaman di DKI

Kurangnya tersedianya lahan pemakaman bagi warga DKI Jakarta, harus segera dicarikan solusinya. Apalagi saat ini banyak warga yang tergusur proyek pembangunan sarana jalan atau infrastruktur, ancaman tidak mendapat pemakaman  setelah meninggal pun amat nyata dirasakan. Dikhawatirkan pada 2013 lahan kuburan di DKI bakal habis.
 
Pesatnya pembangunan kota Jakarta, berdampak pula pada pesatnya pertambahan penduduk. Namun, pertumbuhan itu semua tidak diikuti perkemba­ngan luas lahan yang ada. Kenya­taan itu berimbas pu­la pada semakin ke­cilnya keter­sediaan lahan untuk pemakaman warga Jakarta.

Tingginya angka warga Jakar­ta yang meninggal dunia, dengan rata-rata perhari mencapai 111 orang, berarti antara 2012 atau 2013 kedepan, lahan pema­ka­man di DKI Jakarta akan habis apabila tidak segera dilakukan penambahan

Namun, suara miring akan ke­seriusan pemerintah dalam me­ngatasi permasalahan pemaka­man di Jakarta, juga bermun­cu­lan. Ahli tata perkotaan Uni­ver­sitas Trisakti Nirwono Joga ada­lah salah satunya, me­nang­gapi kebijakan Pemprov DKI Ja­karta, yang dengan mudah me­min­dahkan 1.400 makam dari ren­­cana 3.570 makam di TPU Men­teng Pulo, Jakarta Selatan ke TPU-TPU di pinggiran kota.

lahan pemakaman yang tergusur seluas 1,1 hektare atau 5 persen dari total luas TPU Men­teng Pulo itu digunakan un­tuk membangun jalan sepanjang 650 meter selebar 20 meter ke arah kawasan terpadu Pasar Fes­tival, Rasuna Epicen­trum dan se­kitar­nya. Padahal, se­belum­nya ka­wa­s­an TPU ini juga su­dah di­korban­kan untuk Jalan Casa­blanca.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar