TPU Budhi Dharma Tidak Terawat
|
|
CILINCING (Pos Kota) – Warga Jakarta Utara yang keluarganya
dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Budhi Dharma, Cilincing,
Jakarta Utara mengeluh. Pasalnya, lokasi pemakaman itu kondisinya
memprihatinkan dan seperti tak pernah dirawat sehingga seperti hutan
belantara.
Untuk itu ahli waris berharap ilalang yang tumbuh di kawasan
tersebut segera dibabat. Pasalnya mereka merasa takut ada binatang buas
seperti ular dan binatang lainnya setiap kali akan berziarah ke TPU
tersebut.
“Saya lihat rumputnya sudah setinggi orang dewasa. Tapi kenapa belum
juga di potong, kami khawatir jika tetap didiamkan takut digunakan
sarang hewan buas,”grutu Sadeli, warga Semper Timur, Cilincing, Jakarta
Utara.
Padahal kata dia, dirinya setiap tahun memperpanjang sewa lahan di
tempat itu. Tapi uang yang selama ini dibayarkan dikemanakan? Selain itu
ada pula uang untuk perawatan, tapi nyatanya sampai saat ini kondisi
makam sepertinya tak terawat.
Sekertaris Kota Jakarta Utara Tri Kurniadi ketika dikonfirmasi
mengaku dirinya belum mengetahui adanya keluhan warga terkait tingginya
rumput di TPU Budhi Dharman, Cilincing. Jika itu benar pihaknya akan
meminta kepada Sudin Pemakaman segera membabat rumputnya.
“Secepatnya keluhan ini akan saya sampaikan ke Sudin Pemakaman,
Jakarta Utara untuk segera dilakukan pemangkasan. Kami juga khawatir
jika hal itu tidak segera diambil tindakan dikhawatirkan akan digunakan
sebagai sarang binatang buas,’jelas Tri Kurniadi. (Wandi)
Teks : Kondisi TPU Budhi Dharma yang rumputnya setinggi orang dewasa. (Wandi)
http://www.poskotanews.com/2012/05/14/tpu-budhi-dharma-tidak-terawat/
Hujan deras yang mengguyur Jakarta Kamis (31/5) tidak hanya
menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang. Bahkan areal Tempat Pemakaman
Umum (TPU) Tanahkusir pun juga turut tergenang. Hingga sore, banjir
masih menggenangi wilayah makam Blok A1 unit Kristen. Namun, banjir yang
terjadi di areal pemakaman itu tampaknya membawa berkah bagi warga
sekitar. Sebab, banjir yang berasal dari luapan Kali Pesanggrahan
tersebut membawa banyak ikan yang terbawa arus.
"Hampir setiap hujan, apalagi hujannya lama pasti kawasan ini tergenang. Bahkan jika ada banjir kiriman dari Bogor, tinggi genangan bisa mencapai 70 sentimeter," ujar Cepi (38), warga RT 12/01, Kelurahan Pesanggrahan, Jakarta Selatan saat tengah memancing di areal pemakaman yang tergenang banjir, Kamis (31/5).
Diungkapkan Cepi, saat air meluap, banyak ikan yang ikut terbawa arus, sehingga banyak mengundang warga mengunjungi tempat ini untuk sekadar memancing sambil menghabiskan waktu sore. "Ikannya banyak dan ukurannya besar-besar. Ada ikan lele, gabus kadang ada juga ikan mas. Saya pernah dapat ikan mas ukuran tiga kilo," kata Cepi.
Rahmat (53), Petugas Kebersihan Makam menuturkan, luapan Kali Pesanggrahan memang kerap menggenangi areal pemakaman. Kondisi ini sudah berlangsung sejak Desember tahun lalu. "Luas yang tergenang banjir mencapai satu hektar. Surutnya pun agak lama," ucapnya.
Kepala Sudin Pemakaman Jakarta Selatan, Edy Supriyatna mengatakan, untuk masalah tersebut penanganannya ada pada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta serta pemerintah pusat. "Proyek pembangunan serta normalisasi Kali Pesanggrahan merupakan kewenangan pemerintah pusat. Begitupun dengan TPU Tanahkusir yang kewenangannnya ada pada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI," tandas Edy.
"Hampir setiap hujan, apalagi hujannya lama pasti kawasan ini tergenang. Bahkan jika ada banjir kiriman dari Bogor, tinggi genangan bisa mencapai 70 sentimeter," ujar Cepi (38), warga RT 12/01, Kelurahan Pesanggrahan, Jakarta Selatan saat tengah memancing di areal pemakaman yang tergenang banjir, Kamis (31/5).
Diungkapkan Cepi, saat air meluap, banyak ikan yang ikut terbawa arus, sehingga banyak mengundang warga mengunjungi tempat ini untuk sekadar memancing sambil menghabiskan waktu sore. "Ikannya banyak dan ukurannya besar-besar. Ada ikan lele, gabus kadang ada juga ikan mas. Saya pernah dapat ikan mas ukuran tiga kilo," kata Cepi.
Rahmat (53), Petugas Kebersihan Makam menuturkan, luapan Kali Pesanggrahan memang kerap menggenangi areal pemakaman. Kondisi ini sudah berlangsung sejak Desember tahun lalu. "Luas yang tergenang banjir mencapai satu hektar. Surutnya pun agak lama," ucapnya.
Kepala Sudin Pemakaman Jakarta Selatan, Edy Supriyatna mengatakan, untuk masalah tersebut penanganannya ada pada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta serta pemerintah pusat. "Proyek pembangunan serta normalisasi Kali Pesanggrahan merupakan kewenangan pemerintah pusat. Begitupun dengan TPU Tanahkusir yang kewenangannnya ada pada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI," tandas Edy.
sumber :
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=50048
2 Duh! Jakarta Terancam Kehabisan Lahan Pemakaman
Jakarta Lahan kuburan di Jakarta memasuki fase kritis. Dari sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) yang disambangi detikcom, rata-rata hanya menyisakan sisa lahan yang sedikit. Bagaimana nanti di tahun yang akan datang?detikcom mencoba menyambangi sejumlah lahan pemakaman di Jakarta, seperti misalnya di Tanah Kusir, Kebayoran, Jaksel, Selasa (12/6/2012). Lahan pemakaman ini mungkin yang terbesar di Jakarta, luasnya mencapai 100 hektar.
Namun, berdasarkan informasi yang dikumpulkan detikcom, pemakaman yang berdiri sejak 1975 ini sudah semakin menyusut sisa lahan terbukanya. Tidak heran kalau dibuka opsi, pemakaman ditumpuk. Maksudnya, satu lubang bisa diisi jenazah baru setelah beberapa lama.
Soal aturan penumpukan jenazah itu secara tidak tertulis memang ada di setiap pemakaman di Jakarta. Bukan hanya Tanah Kusir saja, tetapi di Jeruk Purut, Karet Bivak, dan Menteng Pulo juga ada pilihan seperti itu. Tetapi biasanya keluarga menolak.
Seorang petugas di Tanah Kusir yang enggan disebutkan namanya bercerita, sebenarnya di kawasan itu baru saja dibuka lahan baru yang merupakan tanah wakaf. Namun belum sampai lebih dari 3 bulan sudah penuh. Kondisi sama pun terjadi di kawasan Jeruk Purut, lahan baru yang dibuka kini sudah hampir penuh.
Soal lahan pemakaman yang sudah semakin kritis ini, memang menjadi persoalan baru di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang ditanya soal lahan ini juga ikut mencermati. Namun lebih lanjut dia meminta agar ditanyakan ke Dinas Pemakaman.
"Tanya ke Dinas Pemakaman saja," ujarnya.
sumber :
http://news.detik.com/read/2012/06/12/141618/1939195/10/duh-jakarta-terancam-kehabisan-lahan-pemakaman?9922032